Para analis pasar emas memperkirakan volatilitas tinggi akan terjadi minggu depan, namun mereka tetap merekomendasikan strategi 'membeli saat harga turun' (buying the dip) sebagai langkah cerdas bagi investor.
Volatilitas ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk data ketenagakerjaan AS terbaru dan kebijakan dari bank sentral utama seperti Federal Reserve, Bank of England, dan Bank Sentral Eropa. Meski sempat mengalami penurunan harian terburuk dalam beberapa tahun terakhir, para ahli meyakini tren jangka panjang emas tetap solid.
Beberapa analis bahkan melihat potensi kenaikan signifikan di masa depan, dengan beberapa proyeksi menempatkan harga emas antara $25,000-$55,000 jika pola historis berulang. Mereka mengingatkan investor untuk tidak panik menghadapi gejolak jangka pendek dan tetap fokus pada fundamental yang mendukung kenaikan harga emas.
Sumber : KitcoNews
